Minggu, 11 Oktober 2009

puisi jaduL

Jeritan Hati

By hanna SM


Dalam gelap kubernyanyi

Ku yakin ini tangisan hatiku

Yang menjerit

Dalam sunyi ku menangis

Menangisi keadaanku

Yang tak bisa berbuat apapun

Hanya menangis dan menangis

Ya robbi

Ampunilah dosa

Kini aku baru menyesal

Dengan yang kulakukan

Ya, allah

Kuharap engkau akan memaafkan

Segala, semua yang kuperbuat

Sayangilah aku, maafkan aku



Bunga Yang Terbuang

By: aLit (2005)


Di dalam kepekatan malam aku terdiam

Didalam kesunyian aku menyepi

Aku adalah sekuntum bunga

Yang bermekaran

Tiada lagi kuncup yang menguncup

Dalam sunyi dan senyap

Mekarku tiada lama kan bertahan

Karena tiada lagi yang menyiramiku

Dan memupukiku

Aku adalah bunga yang terbuang

Bunga yang akan segera layu

Air dan pupuk takkan dapat membuatku mekar

Merona

Karena aku hanya bunga jalang yang kesepian



Sesak (Takkan Terlupa)

by: aLit (031207)


Aku mulai memejamkan mata

Terdengar merdu suara semilir angina

Sejuk, damai menyayat hati

Oksigen masuk ke dalam paru-paruku

Mengabadikan kesejukan ini

Sambil ku mengingat masa-masa itu

Semua terbayang jelas dalam pikiranku

Sesaat ku berhenti membayangkan

Nafasku menjadi berat

Seakan udara sejuk tak lagi sejuk

Sejak bayang itu menghalangi

Hadir dalam benakku

Nafasku sesak

Hujan seakan mengalir deras

Bersamaan dengan mata ini yang mencoba mengeluarkan kepedihan

Melepaskan kesesakan dalam hati

Yang tak kan pernah bisa terlupa begitu saja



Denganmu

by: aLit (010909)


Pernah aku…bersamamu

Terkadang ku mengingat itu

Dan seringkali ku inginkan waktu kita kembali

Sehingga aku bisa ucapkan

Untuk pertama kalinya kepadamu

Dan bisa membaca hatimu yang terdalam

Agar ku mengerti apa maumu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar